Thursday 31 August 2017

Mendidik Anak Agar Mau Minta Maaf

Orang tua tentunya sangat ingin anaknya sendiri tumbuh menjadi seseorang yang baik dan punya karakter yang bijak.
Sehingga anak akan dengan mudah diterima di lingkungannya, serta disenangi orang lain karena sifat baiknya. Saat sang Anak mampu bergaul, berbaur dan memberikan manfaat bagi lingkungannya, tentu membuat orang tua bisa tenang saat melepaskan anaknya saat bergaul dengan sesamanya.
Untuk itu, salah satu hal agar anak bisa diterima oleh lingkungannya, maka karakter dan kepribadian anak yang baik, bijak dan sifat penyayang perlu ditumbuhkan.
Dengan mengajarkan anak meminta maaf atas kesalahan yang dibuatnya (disamping juga memberikan reward ketika anak melakukan hal yang baik), itu akan sangat baik dalam memberikan pengajaran kepada sang anak. agar sang anak menjadi seseorang berjiwa besar, serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, ini akan sangat bermanfaat untuk dirinya dan orang yang disekelilingnya kala dirinya dewasa.
Mengajarkan anak untuk meminta maaf ketika dirinya salah (bukan malah dimarahi) maka akan membentuk karakter sang anak, membantu anak mengenali dirinya sendiri, anak mampu untuk menjalin hubungan yang baik antar sesama (teman-temannya), anak memiliki rasa empati, bisa lebih memahami perasaan temannya maupun orang tuanya, serta berbagai hal lainnya yang sangat positif untuk sang anak.

Tips mendidik anak agar mau dan berani meminta maaf 

Berikut dibawah ini tips mendidik anak agar dirinya mau untuk meminta maaf dan memiliki rasa tanggung jawab.

1. Ajarkan anak untuk minta maaf sedini mungkin
Karena dengan memiliki kebiasaan seperti itu, maka setelah besarnya sang anak akan sangat mudah untuk meminta maaf.
Hal itu karena sudah ditanam sejak kecil sifat seperti itu. Ketika sang anak misalnya mengambil secara paksa mainan teman sebayanya sehingga teman sebayanya itu menangis, maka ini adalah saat yang tepat mengajarinya...
lalu jelaskan bagaimanan cara meminta maaf seperti menyalami tangan temannya, dan mengajarkan anak mengucapkan kata-kata yang baik. Pengajaran seperti ini sangat bermanfaat untuk anak, dan perlu dibiasakan puluhan bahkan ratusan kali. Intinya jangan bosan dan jangan menyerah untuk mengajari anak.

2. Kebiasaan di keluarga / lingkungan yang baik

Tentu apabila Anda melakukan kesalahan, maka sebagai orang yang sudah dewasa harus bertanggung jawab dan meminta maaf, terutama ketika berada di lingkungan tempat sang anak tumbuh.
Dimana sang anak akan melihat langsung praktek dari sikap yang dilakukannya ketika seseorang salah. Hal itu karena anak melihat orang tuanya (dan orang dewasa disekelilingnya) sebagai teladan.
Ketika sang anak sudah terbiasa melihat kebaikan-kebaikan yang ada di lingkungannya, dengan spontan dirinya meminta maaf saat melakukan sebuah kesalahan.

3. Memberikan maaf mengikuti permintaan maaf 
Ini sangat penting, terutama untuk anak-anak yang masih belia, dengan memberikan maaf atas kesalahan yang dilakukan sang anak, itu bagaikan sebuah reward (yang sebenarnya reward tidak harus berbentuk materi). Manfaatnya sang anak tidak akan alergi untuk meminta maaf, dan sang anak juga diajarkan untuk memberikan maaf kepada kesalahan orang lain, serta berlapang dada. Pengajaran ini juga sangat baik untuk anak.

4. Hindari memanipulasi perasaan sang anak Ada sebagian anak yang pengungkapkan maaf, akan tetapi karena paksaan secara kasar dari orang tuanya, tentunya mengajarkan dengan metode seperti ini tidaklah berguna.
Yang harus dilakukan adalah memberikan pengertian dan pemahaman kepada anak akan pentingnya untuk meminta maaf, disinilah diperlukan skill sang orang tua terutama sang Ibu untuk mendidik anaknya. Berikan pemahaman yang baik dan lembut kepada anak bahwa ketika dirinya melakukan kesalahan seperti mengambil secara paksa mainan milik temannya, berarti dirinya telah menyakiti orang lain, sehingga dengan begitu, muncul simpati dari sang anak untuk meminta maaf kepada temannya (meminta maaf bukan karena dipaksa).

5. Ajarkan bahwa meminta maaf dan menerima maaf adalah sebuah kebanggaan yang besar.

Karena adanya rasa ego (yang tentunya tidak baik) sang anak merasa harga dirinya akan jatuh dengan meminta maaf terhadap kesalahan yang dilakukannya, untuk itu segera perbaiki pola pikir yang salah ini. Ajarkan kepada anak bahwa dengan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan, justru sebuah ciri-ciri dari orang yang tanggung jawab, terutama untuk anak laki-laki. Meminta maaf dengan kata-kata yang baik akan membuat keadaan menjadi lebih baik, dimana teman yang disakiti akan memberikan maaf ketika mendengar permintaan maaf dengan kata-kata yang baik dan lembut. Hal seperti ini sangat bermanfaat karena hubungan keduanya akan kembali baik, bahkan lebih baik dari sebelumnya.

6. Latih agar Anak selalu mampu menerima dengan lapang dada

Ketika harapan dan keinginan anak (dalam hal apapun) tidak sebanding dengan kenyataannya, disin orang tua harus berusaha selalu melatih anak agar mampu berbesar hati menerima kenyataan yang ada. Dengan begitu sang anak tetap dapat selalu menjalin hubungan yang baik dengan teman-temannya atau di lingkungannya berada. 
Selain itu, penting memberikan pemahaman pada anak, bahwa meminta maaf tidak membuat mereka menjadi rendah dimata oranglain, justru membuatnya menjadi seseorang yang lebih bijaksana.
Lalu ajarkan pada anak agar memiliki sifat mudah untuk memafkan orang lain, sehingga anak tumbuh menjadi sosok yang mampu berbesar hati untuk memberikan kesempatan kedua pada teman-temannya yang melakukan sebuah kesalahan. 

Di masa yang katanya modern sekarang ini, tidak sedikit orang tua yang mengabaikan pelatihan dan pendidikan anak agar mampu berbesar hati meminta maaf dan memafkan. Hal ini karena kesalahan sebagian besar orangtua yang hanya memperhatikan pengembangan diri anak-anak dalam hal akademisnya, tetapi tidak mengembangkan kemampuan anak agar kelak menjadi sosok yang bijaksana dan berjiwa besar.
logoblog

0 komentar:

Post a Comment