Showing posts with label Dolanan Bocah. Show all posts
Showing posts with label Dolanan Bocah. Show all posts

Thursday, 5 October 2017

Benteng - Bentengan

Benteng - bentengan ini merupakan permainan tradisional yang ada di berbagai daerah di nusantara. Nama lain dari benteng - bentengan ini adalah pris - prisan dan masih banyak penyebutan lainnya di tiap daerah. Permainan ini memerlukan pemain antara 8 sampai 10 orang. Dalam permainan bentengan - bentengan ini pemain di bagi menjadi dua kelompok. Setelah di bagi menjadi dua kelompok maka setiap kelompok harus memiliki benteng yang harus mereka pertahan kan. Benteng ini dapat berupa kayu atau pohon. Nah benteng ini yang harus di pertahankan, setiap kelompok untuk mempertahankan benteng biasanya membagi kelompok mereka menjadi beberapa tugas, yaitu sebagai penyerang, bertahan dan pengalih perhatian.
Untuk memenangkan permainan ini harus bisa menyentuh benteng lawan atau menahan lawan sebanyak mungkin.Kelompok yang bisa menyentuh benteng lawan atau menawan lawan yang paling banyak inilah yang akan menjadi pemenangnya.
Nah gampang kan permainan ini, dan  pastinya akan menyenangkan.
Nih videonya :


logoblog

Monday, 25 September 2017

Dakon

Congklak atau Dakon adalah permainan sederhana yang mengasah daya nalar anak. Uniknya game ini melatih jiwa dagang anak, dan ketajaman berpikir buat ngambil keuntungan. Dakon adalah salah satu jenis permainan yang dapat dimainkan oleh anak-anak laki-laki maupun perempuan.Bahkan, dakon bisa juga dimainkan oleh orang dewasa sebagai sarana rekreasi.Dakon sebenarnya adalah alat untuk bermain congklak. Alat ini terbuat dari kayu dengan panjang 50 cm, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm. Bagian atas kayu ini diberi lubang dengan 5 cm untuk diameternya dan 3 cm untuk dalamnya. 
 
Jumlah lubang dakon minimal 12 buah.Permainan ini membutuhkan biji dakon.Biji dakon ini bisa menggunakan biji sawo kecil atau sawo manila, atau pun kelereng kecil. Bermain dakon dimungkinkan tanpa kayu sebagai arena. Dakon bisa dimainkan di atas tanah dengan membuat lubang-lubang kecil di tanah sejumlah 12. Permainan dakon di tanah biasanya menggunakan batu-batu kecil sebagai bijinya. Jumlah pemainnya minimal 2 orang. Jika banyak pemain giliran dibuat sesuai dengan kesepakatan bersama. Jumlah biji dakon tidak ditentukan. Ini disesuaikan kondisi dan kesepakatan para pemain. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh 2 orang.

Cara bermai Dakon awalnya setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Salah seorang yang memulai (biasanya melakukan suite untuk menentukan siapa yang lebih dulu) dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke tiap-tiap lubang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lubang besar miliknya maka ia mendapatkan kesempatan khusus dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila ternyata habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.

Permainan dianggap selesai apabila salah satu pemain sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lobang besar disisi kanan dan kiri pemain). Pemenang ditentukan dengan yang mendapatkan biji terbanyak.
 
Untuk lebih jelasnya ini videonya yaa...
 
 

logoblog

Enggrang ato Egrang

Merupakan permainan tradisional yang sampai saat ini belum di ketahui asal muasalnya, permainan ini di tiap daerah memiliki banyak sebutan,  sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah dengan nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang. Egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang. Dalam bahasa Banjar di Kalimantan Selatan disebut batungkau.

Permainan ini memerlukan ketangkasan dan keseimbangan dalam memainkannya, sehingga pemain dapat belajar untuk mengkoordinasikan antara keseimbangan, ketangkasan dan kekuatan. Permainan egrang ini menggunakan bambu sebagai bahan dasarnya. 

Enggrang dibuat secara sederhana dengan menggunakan dua batang bambu (lebih sering memakai bahan ini daripada kayu) yang panjangnya masing-masing sekitar 2 meter. Kemudian sekitar 50 cm dari alas bambu tersebut, bambu dilubangi lalu dimasuki bambu dengan ukuran sekitar 20-30 cm yang berfungsi sebagai pijakan kaki. Maka jadilah sebuah alat permainan yang dinamakan enggrang. Bambu yang biasa dipakai adalah bambu apus atau wulung, dan sangat jarang memakai bambu petung atau ori yang lebih besar dan mudah patah.

Semakin panjang bambu yang kita gunan maka akan semakin sulit untuk di gerakkan, hal ini di karenakan akan menambah ketinggian dari pijakan yang kita buat. Tetapi jika kita sudah mahir menggunakan egrang akan semakin asyik jika semakin tinggi. Tetaapi kita harus tetap lebih berhati - hati.

Sayang, permainan tradisional enggrang –seperti juga alat-alat permainan tradisional lainnya- di masa sekarang sudah tidak lagi dikenal oleh anak-anak yang lebih banyak mengenal permainan modern (playstation) atau permainan impor dari plastik. Permainan enggrang dan sejenisnya sudah lebih banyak mengisi lembaga museum atau lembaga penelitian yang berkaitan dengan nilai budaya dan sejarah.

haaaaa.... asyiiikan bermain engrang kawaan.............. :>)

logoblog

Jamuran

Jamuran adalah dolanan bocah tempo dulu yang sekarang sudah sangat jarang dilakukan, dahulu anak - anak kecil di pedesaan sring memainkan jamuran ini, pada masa kecil ku dulu pun aku sering memainkan bersama kawan kawan ku. Permaini ini memang membutuhkan setidaknya 5 orang untuk bermain.

Cara bermain Jamuran sangatlah sederhana. Diawali dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang harus jaga. Yang kalah hompimpa harus berada di lingkaran (boleh duduk boleh berdiri), lantas sisanya  membuat lingkaran besar sambil bergandengan tangan dan menyanyikan lagu jamuran sambil bergoyang ke kiri dan ke kanan. Begini lagunya:

Jamuran, jamuran, yo ge ge thok Jamur apa, jamur apa, yo ge ge thok Jamur payung ngrembuyung kaya lembayung Sira badhe jamur apa? 

Di beberapa daerah lirik jamuran ini ada sedikit yang berbeda namun nadanya tetap sama. Sedangkan saat saya kecil versi ini yang saya kenal. Setelah lagu selesai dinyanyikan, maka anak yang berada  di tengah lingkaran akan menjawab misalnya “aku njaluk jamur kendi borot”. Setelah mendengar permintaan anak yang di tengah, semuanya pun harus berubah menjadi jamur yang diminta, jika tidak mengikuti perintah maka anak tersebut dianggap kalah dan harus menjadi orang yang berdiri di tengah menggantikan temannya yang tadi. Permainan ini pun biasanya akan diulang terus-menerus hingga lelah.

Lantas apakah jamur kendi borot itu? Bagi anak-anak yang sudah sering melakukan permainan ini mereka akan segera tahu yang dimaksud dengan jamur kendi borot (kendi bocor) adalah mereka harus kencing saat itu juga. Jadi siapa pun yang tidak kencing akan aklah dan menjadi korban yang berdiri di tengah lingkaran. Dulu jaman saya kecil, saya selalu kalah di bagian ini. Namun jika ada yang minta menjadi jamur kethek menek (monyet memanjat) maka saya akan menang karena saya dasarnya pecicilan dan di antara teman-teman cewek saya yang paling pintar memanjat.

Selain dua nama jamur yang sudah saya sebutkan, ada puluhan nama jamur seperti jamur gula setangkep (harus mencari pasangan), jamur patung (diam tak bergerak), jamur montor (berubah menjadi sepeda motor), hingga benda-benda yang mereka inginkan seperti jamur manuk (pura-pura terbang seperti burung), jamur kursi (menjadi tempat duduk), atau jamur ndondok (duduk jongkok) atau juga jamur kethek menek ( menjadi kera yang memanjat).

Nah disinilah kecerdasan diperlukan. Bagi anak-anak yang sudah biasa bermain mereka akan tahu nama-nama jamur dan gerakan apa yang harus mereka lakukan. Namun bagi anak yang agak terlambat dalam berpikir atau baru saja bermain biasanya dia tidak bisa memahami perintah dan selalu kalah.

Suatu ketika saya pernah mengajak saudara yang baru liburan ke rumah untuk ikut dalam permainan ini. Berhubung dia tidak bisa berbahasa Jawa dan baru mengenal permainan ini maka dia sering kalah. Namun beberapa anak sering memberitahu apa yang harus dia laukan. Secara tidak langsung permainan ini mengajarkan untuk saling bekerjasama dan peduli pada teman yang lain. Lewat permainan ini pula saudara saya akhirnya bisa mendapat banyak teman di kampung.

Seandainya pemerintah peka terhadap hal - hal semacam ini, mungkin di masukkan dalam paket wisata sehingga orang - orang luar akan mengenal bahwa kita memiliki permainan yang mengasyikkan.


logoblog

Saturday, 26 August 2017

Benthik

Benthik atau gatrik atau tak kadal atau patil lele dan masih banyak lagi penyebutan untuk permainan ini di tiap daerah.
Untuk daerah Istimewa Yogyakarta nama yang di kenal adalah benthik, permainan ini dilakukan olehdua orang atau lebih dan pernah populer di jamannya.
Alat yang di gunakan untuk permainan ini adalah dua potongan bambu atau kayu yang panjangnya sekitar 30 cm dan yang pendek berukuran sekitar 15 cm.
Cara bermainnya adalah, dengan membuat lubang di tanah yang memanjang atau bisa juga dengan dua buah.Satu batu untuk menaruh tongkat yang pendek.
Tongkat yang pendek di taruh diatas batu atau lubang, lalu pukul dengan tongkat yang lebih panjang. Pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena atau luput atau meleset dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok tersebut yang akan meneruskan, sampai giliran orang terakhir. Biasanya kelompok yang menang akan di gendong oleh kelompok yang kalah sebagai hadiahnya.
Nah enak kan permainan sederhanan ini. Permainan ini dapat memupuk kekompakan dan ketrampilan para pemainnya.
logoblog

Friday, 25 August 2017

Lestarikan Dolanan Bocah Tempo Dulu



Dewasa ini kita semakin jarang menemukan suatu permainan yang bersifat edukatif serta memiliki nilai untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, beragam permainan yang modern telah tumbuh dan berkembang dengan begitu suburnya sehingga dengan tenang dan tak kita rasakan telah menggusur beragam permainan tradisional. Permainan tradisional ini didaerah jawa biasa di kenal dengan sebutan dolanan bocah yang dalam bahasa indonesia adalah permainan anak – anak, mungkin di daerah lain dolanan bocah ini memiliki nama yang lain dan beragam. Dolanan bocah ini seperti diatas memiliki sifat yang cenderung kearah positif, edukatif, serta kreatif dan banyak memiliki unsur kebersamaan. Unsur kebersamaan ini yang sekarang jarang di berikan oleh orang tua kepada para anak – anak, apalagi bagi orang tua yang memiliki kesibukan dalam usaha maupun bisnisnya, akibat dari tidak ketiadaan unsur kebersamaan ini dapat menimbulkan rasa egoisme yang berlebih. 
Dari rasa egoisme yang berlebih ini perilaku anak akan semakin tidak keruan sehingga kita tidak dapat mengontrol perilaku anak yang biasanya cenderung destruktif atau merugikan orang lain. Sebagai contoh di banyak tempat seorang anak saat ini lebih menyukai bermain game menggunakan handphone dari pada bermain game atau dalam bahasa jawa disebut sebagai dolanan bersama teman – temannya. Jadi dari berbagai macam alasan diatas sebenarnya masih berjuta alasan mengapa beragam permainan anak – anak ini semakin terpinggir. Tetapi walau demikian sudah sepatutnya kita sebagai generasi pendahulu mengajarkan kepada generasi penerus tentang dolanan bocah atau permainan anak di daerah kita masing – masing beserta nilai – nilai yang terkandung di dalamnya.
Sebenarnya kalau kita cermati lebih jauh permainan tradisional ini akan lebih mendekatkan kita dengan alam di sekitar kita sehingga dalam membuat permainan tidak memerlukan biaya yang mahal, …. naah ini merupakan keuntungan yang kita dapat yaitu…iriiit…jadi jangan mentang – mentang mempunyai uang kita mematikan kreativitas generasi penerus. Kreativitas seorang anak jika tidak diasah sejak dini akan sulit untuk kita tumbuhkan jika sudah dewasa kelak, hal ini di karenakan dalam otak seorang anak masih banyak ruang yang kosong, seumpama secarik kertas otak seorang anak merupakan kertas yang belum banyak ditulisi, hal ini memberi kita kesempatan untuk mengisinya dengan berbagai hal yang kreatif, berbeda dengan otak orang dewasa yang sudah terisi penuh dengan berbagai persoalan yang mempersempit ruang dalam otak untuk mengingat akan hal – hal lama maupun dalam menciptakan sesuatu yang kreatif, tetapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa dapat disegarkan kembali otaknya biar freeess truss …….
Kembali ke rel broo, dolanan bocah ini sebenarnya sangat mudah untuk di buat tinggal bagai mana kreatifitas kita, sebagai contoh permainan dakon atau congklak kalau kita malas bikin tinggal beli beres selesai urusan, tapi bagaimana kita dapat berkreasi dengan alam yang irit ??, mahkota dari daun, kuda lumping dari batang daun pisang, dan masih banyak yang lainnya, dari beberapa contoh diatas jika kita cermati satu persatu memang benar bukan alam telah menyediakan bahan yang kita butuhkan untuk membuatnya, jadi bersahabatlah dengan alam sekitar kita.
Demikian dulu sedikit coretan ini semoga dapat menggugah hati kita untuk semakin menyukai dan berniat untuk melestarikan dolanan bocah
logoblog