Showing posts with label Ketrampilan. Show all posts
Showing posts with label Ketrampilan. Show all posts

Monday, 4 September 2017

Tempat Pensil Dari Sedotan

Bahan :

  1. Sedotan
  2. Gunting Kertas
  3. Lem Tembak Atau Lem bakar bisajuga lem yang lain nya
  4. Kardus 
  5. Pita Jepang
  6. Kertas Warna

Cara membuat tempat pensil dari sedotan :

  1. Gunting kardus menjadi bulat sebesar tutup gelas
  2. Gunting pita warna sepanjang bulatan kardus, lalu lem kertas melingkari kardus, jangan lupa samping juga di beri lem.
  3. Tempelkan sedotan pada samping kerta tadi.
  4. Tempelkan pita di bagian paling bawah dan twngah, pita ini berguna guja sebagai hiasan, jadi buatlah bentuk pita secantik mungkin sesuai selera.
  5. Udah seperti gambarkan....
  6. Naah... jadi deeech...

logoblog

Tuesday, 29 August 2017

Mercon Bumbung atau Meriam Bambu

    Mainan meriam bambu sudah sangat jarang dimainkan di perkotaan, namun di beberapa daerah mainan ini masih populer dimainkan oleh anak-anak terutama pada bulan Ramadhan. Meskipun ada beberapa varian dari bahan yang digunakan dalam permainan meriam bambu, jenis meriam bambu yang akan saya bahas dalam tulisan ini hanya jenis meriam bambu yang menggunakan bahan bakar minyak tanah.
Bahan dan Alat yang Diperlukan untuk Membuat Meriam Bambu adalah :
  • Bambu
  • Gergaji
  • Linggis atau kayu yang ditajamkan ujungnya
  • Bor dengan mata 15 mm atau pahat ½ inch untuk membuat lubang
Bahan dan Alat yang Diperlukan untuk Memainkan Meriam Bambu: 

  • Minyak tanah sebagai bahan bakar
  • Corong untuk memasukkan minyak tanah
  • Lampu minyak atau lilin sebagai sumber api
  • Bilah pemicu berupa potongan kayu kecil
  • Korek api
Cara Membuat Meriam Bambu
   Berikut cara membuat meriam bambu dengan alat-alat sederhana. lihat gambar dibawah ini

 

     Pilihlah bambu yang besar dan tebal (umumnya jenis bambu betung) yang memiliki diameter minimal 10 cm. Sebaiknya dipilih bambu segar (belum lama ditebang) yang cukup tua (bambu muda cenderung mudah menciut dan berubah bentuk sehingga mudah pecah).

    Tentukan ruas bambu yang akan dijadikan pangkal meriam. Sebagai pedoman bagian pangkal meriam adalah bagian pangkal bambu (yang diameternya lebih besar). Pastikan bagian bambu yang akan dijadikan meriam tidak memiliki cacat seperti berlubang atau pecah. Potong bagian pangkal meriam dengan jarak sekitar 2 cm dari ruas pangkal. Potong bambu sepanjang kira-kira 1,5 meter (150 cm).
   Gunakan linggis atau kayu yang diruncingkan untuk membobol sekat-sekat ruas bambu dimulai dari bagian ujung yang meriam, sisakan sekat ruas terakhir di pangkal meriam. (Tips: anda dapat menggunakan balok pemukul untuk membobol ruas-ruas bambu).
   Buat lubang pemicu di permukaan bambu dengan jarak sekitar 8 cm dari ruas pangkal meriam. Untuk membuat lubang ini, anda bisa menggunakan bor (ukuran 15 mm atau lebih) atau secara tradisional menggunakan gergaji dan pahat 1/5 inch (ukuran antara 15mm x 15 mm atau lebih).

 Untuk memainkan meriam bambu, berikut langkah-langkahnya.
   Pilih tempat bermain meriam bambu di lokasi terbuka misalnya lapangan. Hindari bermain di dalam  rumah atau ruangan. Hindari juga bermain di lokasi dekat dengan bahan yang mudah terbakar misalnya bahan bakar, jerami, bangunan kayu, dsb.
   Posisikan meriam bambu dalam keadaan miring antara 10 sampai 30 derajat dengan bagian pangkal meriam di permukaan yang lebih rendah. Hal ini untuk memastikan bahwa minyak tanan selalu dalam  keadaan terkumpul di ujung pangkal meriam. Pastikan lubang pemicu berada di bagian atas. Arahkan moncong meriam ke arah yang aman karena saat meledak moncong meriam akan mengeluarkan asap panas bertekanan tiinggi dan kadang disertai api. Untuk mendapatkan posisi miring ini bisa digunakan tumpukan batako atau penyangga kayu atau permukaan miring. Pastikan juga meriam dalam keadaan stabil sehingga tidak mudah bergulir.
   Isi meriam dengan minyak tanah melalui lubang picu dengan bantuan corong sampai kira-kira permukaan minyak 5 cm dari lubang picu.
   Untuk membuat meriam dapat berdentum, minyak tanah dalam meriam harus dalam kondisi panas. Celup ujung bilah pemicu ke dalam lubang picu lalu sulut ujung bilah picu dengan api. Lakukan pemanasan minyak dengan menasukkan bilah picu berapi ke dalam rubang picu. Ulangi langkah ini secara berulangkali setiap api di ujung bilah picu mati.
   Setelah minyak dalam meriam cukup panas yang ditandai permukaan bawah bagian meriam yang berisi minyak telah menjadi panas, maka meriam sudah dapat mulai dimainkan. Memainkan meriam dilakukan dengan meniup asap dari lubang picu lalu menyulut lubang picu menggunakan bilah pemicu. Lakukan berulangkali. Pada awalnya meriam mengeluarkan suara sekedarnya saat lubang pemicu disulut api. Lama kelamaan meriam akan mengeluarkan suara yang semakin keras.


   Pada saat minyak tanah dalam meriam menjadi panas maka minyak tersebut akan mudah menguap.Saat uap minyak tanah bercampur dengan oksigen akan menimbulkan ledakan jika disulut api. Setelah terjadi ledakan maka akan banyak terbentuk asap di dalam meriam sehingga mengurangi volume uap minyak   dalam yang dapat terbentuk. Oleh karena itu lubang picu harus ditiup untuk mengeluarkan asap dari   dalam meriam supaya banyak ruang tersedia untuk ditempati uap minyak tanah.
   Ingat.. ingat... harus sangat berhati hati dalam permainan meriam bambu ini, dikarenakan termasuk permainan yang berhaya, bambu dapat pecah sewaktu-waktu, saat meniup lobang untuk menghilangkan asap jika masih ada api di dalam bambu dapat berbalik ke arah lobang. Jadi harus sangat berhati - hati dalam memainkan permainan meriam bambu ini.
logoblog

Monday, 28 August 2017

Plethokan

Coba perdengarkan suara yang keluar dari bedil larasnya ketika peluru pertama ditembakkan, pasti suara yang muncul akan berbunyi “pletok”. Jika pembuatan alat ini sudah berhasil, permainan pletokan pun bisa dimulai. Bila dilakukan berkelompok sebagaimana peperangan maka kita harus menghindari tembakan peluru lawan, dan berusaha menyerang lawan dengan tembakan peluru dari alat pletokan ini.

Jangan salah, walaupun terbuat dari batang bambu, tembakan pelurunya bila terkena kulit juga terasa agak sakit, hal ini khususnya bila peluru yang digunakan berupa biji jambu. Tapi jika peluru berupa kertas dan dedaunan, tentunya tidak begitu terasa. Yang jelas, tidak perlu khawatir saat bermain permainan tradisional pletokan ini, karena permainan ini tidak berbahaya dan aman dimainkan anak-anak.

Permainan ini dimainkan oleh anak laki-laki berusia 6-13 tahun, dimainkan secara perorangan atau kelompok. Bila dimainkan perorangan biasanya sasaran utamanya adalah binatang berupa serangga-serangga kecil. Sementara, bila dimainkan per kelompok, maka sasaran permainan ini adalah lawan dari kelompok itu. Jadi, gambaran permainan ini seperti bermain tembak-tembakan atau perang-perangan, cuma alat yang digunakan di sini bukan pistol mainan atau sejenisnya melainkan dengan memanfaatkan bambu kecil.

Bambu kecil yang dipakai memiliki ukuran panjang 30 cm dan berdiameter 1/2 sampai 1 cm. Jumlah bambu yang dibutuhkan untuk permainan ini ada dua, yang pertama sebagai bedil larasnya, dan yang satunya lagi sebagai penolak atau sodokan untuk menembakkan peluru dari dalam bambu. Untuk bambu yang kedua, bambu harus dibuat (dengan cara diraut) sesuai dengan lingkaran laras pada bambu pertama, dan pada bagian pangkal bambu itu dibentuk untuk pegangan berukuran sekitar 10 cm.Sedangkan pelurunya bisa dibuat dari kertas, biji jambu, kembang atau dedaunan. Khusus untuk peluru kertas dan dedaunan, agar dapat dibentuk bulat maka kertasnya harus dibasahkan kemudian dibentuk seperti bola-bola kecil. Supaya alat mainan ini awet dan tahan lama pilih bambu yang sudah tua dan kuat agar bambu tidak mudah pecah saat digunakan.

Cara bermain pletokan cukup mudah. Masukkan peluru yang tersedia (kertas, biji jambu, dedaunan) ke dalam lubang bambu pertama selaku bedil larasnya. Peluru yang dimasukkan terdiri atas dua peluru. Peluru pertama dimasukkan dan didorong ke ujung bedil laras, kemudian peluru kedua dimasukkan sekaligus ditolak atau disodok agak kuat dengan batang bambu penolak seolah ingin menembak agar peluru pertama tadi dapat keluar dengan tekanan yang cepat dan kuat.

Di tengah maraknya permainan modern yang didukung kecanggihan teknologi, permainan tradisional sebagai salah satu warisan budaya nenek moyang tidak boleh dilupakan. Mari perkenalkan anak-anak anda dengan permainan tradisional, salah satunya permainan Pletokan ini.
logoblog