Ya ampunn…!! Satu kata yang bisa terucap walaupun bercampur heran yang teramat sangat. Saat ini penurunan moral atau dengan bahasa gaulnya degradasi moral semakin tak terkendali lagi. Degradasi moral ini bukan saja terjadi pada orang – orang yang telah dewasa tetapi terjadi juga pada anak – anak.
Di era komunikasi yang kian canggih dan terbuka saat ini, anak – anak dapat dengan leluasa mengakses berbagai informasi melalui banyak media. Informasi ini dengan sangat mudah mereka dapatkan, salah satu sumber yang saat ini baru tren adalah internet atau dunia maya yang bisa mereka diakses melalui berbagai media baik yang private berupa telpon genggam atau yang bersifat umum seperti warnet.
Di rumah yang menyediakan akses internet mereka dapat di awasi oleh orang tua, tetapi jika sudah masuk warnet fungsi parental control jadi hilang. Di dalam warnet inilah anak dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi yang mereka inginkan dengan mudah apalagi tanpa pengawasan yang memadai. Berbagai situs dapat mereka akses dengan bebasnya. Walaupun sebagian warnet telah menerapkan apa yang disebut dengan Indonesia Sehat, tetapi penyedia konten kadang lebih jeli dari pemerintah untuk menyusupkan berbagai konten yang berbau porno atau lebih halus mereka menyebutnya dengan 17+ atau situs dewasa. Situs – situs ini ada yang dengan gamblang memajang berbagai gambar yang belum layak untuk di lihat anak – anak, walaupun mereka sudah memberi peringatan di halam pertama web mereka tentang konten yang di muat dalam web tersebut, tetapi tak jarang pula yang menyamarkan konten pornografi mereka dengan iklan obat – obatan penambah stamina yang tiba – tiba muncul saat anak – anak sedang browsing. Hal inilah yang bisa mmenjadikan mereka semakin penasaran dengan apa yang mereka lihat, karena sifat keingintahuan mereka yang besar atau dengan bahasa kerennya adalah kepo, mereka akan penasaran dengan apa yang tampil di laman web.
Dengan alasan apapun tetap saja anak dapat dengan mudah mengaksesnya, inilah yang sangat membahayakan masa depan mereka jika kita sebagai orang tua kurang atau bahkan tidak memberikan pengertian yang jelas kepada anak tentang bergai konten yang boleh mereka akses, bahkan jika perlu kita mendampingi mereka dalam melakukan browsing, tetapi saya yakin kita orang tua akan banyak menyita waktu untuk melakukannya. Sebaliknya jika kita tidak memberikan ijin maka mereka akan ketinggalan informasi bahkan dapat dikatakan kuper atau kurang pergaulan.
Banyak kejadian yang sebenarnya bersumber dari konten – konten berbau pornografi ini, sebagai contoh disalah satu daerah terjadi hubungan layaknya suami istri. Peristiwa ini melibatkan dua laki – laki dan satu perempuan di sebuah rumah kosong, dan ternyata pelakunya adalah anak – anak yang masih berusia sekolah dasar kelas dua dan kelas tiga, setelah dilakukan penyelidikan yang mendalam ternyata mereka mendapatkan ide untuk berhubungan intim dari ponsel orang tua mereka dan dari mereka juga pernah melihat di salah satu warnet atau warung internet saat mereka sedang bermain game online muncul iklan yang menurut mereka adalah iklan yang membuat penasaran sehingga mereka membukanya dan ternyata berisi konten – konten porno. Dengan kejadian ini siapa yang layak untuk kita salahkan?. Sebenarnya jika kita tidak mengkoreksi diri maka banyak yang akan saling menyalahkan dengan kejadian tersebut. Penyedia konten merasa mereka bekerja untuk penghidupan mereka sedang kita berpendapat bahwa hal yang di lakukan para penyedia konten adalah merusak moral, hal ini tidak akan pernah dapat di temukan jalan keluarnya.
Sebagai orang tua kita sebaiknya semakin meningkatkan pengawasan terhadap anak kita tanpa mengurangi hak - hak mereka untuk mendapatkan informasi yang layak bagi usia mereka. Dengan demikian kita tidak perlu untuk saling menyalahkan. Karena bagi menyedia konten porno mereka tidak akan peduli dengan akibat yang dapat di timbulkan, sedang realitas yang terjadi adalah semikin parahnya degradasi mental terutama pada anak – anak. Maka disinilah peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak – anak, walaupun sesibuk apapun sempatkan untuk memperhatikan mereka. Kasih sayang terhadap anak bukan hanya berupa harta, anak – anak lebih memerlukan kasih sayang dan perhatian secara langsung dari kedua orang tua.
Jangan menyalahkan anak jika mereka sekarang lebih menghormati pembantu dari pada kedua orang tua mereka, hal ini di karenakan kedua orang tua sibuk dengan urusan pekerjaan mereka masing – masing sehingga mereka tidak sempat meluangkan waktu dengan anak – anak mereka secara langsung. Hal ini juga sering menjadikan alasan untuk anak – anak turun kejalan, dengan alasan kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tua sehingga tercipta anak – anak jalanan.
Di era komunikasi yang kian canggih dan terbuka saat ini, anak – anak dapat dengan leluasa mengakses berbagai informasi melalui banyak media. Informasi ini dengan sangat mudah mereka dapatkan, salah satu sumber yang saat ini baru tren adalah internet atau dunia maya yang bisa mereka diakses melalui berbagai media baik yang private berupa telpon genggam atau yang bersifat umum seperti warnet.
Di rumah yang menyediakan akses internet mereka dapat di awasi oleh orang tua, tetapi jika sudah masuk warnet fungsi parental control jadi hilang. Di dalam warnet inilah anak dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi yang mereka inginkan dengan mudah apalagi tanpa pengawasan yang memadai. Berbagai situs dapat mereka akses dengan bebasnya. Walaupun sebagian warnet telah menerapkan apa yang disebut dengan Indonesia Sehat, tetapi penyedia konten kadang lebih jeli dari pemerintah untuk menyusupkan berbagai konten yang berbau porno atau lebih halus mereka menyebutnya dengan 17+ atau situs dewasa. Situs – situs ini ada yang dengan gamblang memajang berbagai gambar yang belum layak untuk di lihat anak – anak, walaupun mereka sudah memberi peringatan di halam pertama web mereka tentang konten yang di muat dalam web tersebut, tetapi tak jarang pula yang menyamarkan konten pornografi mereka dengan iklan obat – obatan penambah stamina yang tiba – tiba muncul saat anak – anak sedang browsing. Hal inilah yang bisa mmenjadikan mereka semakin penasaran dengan apa yang mereka lihat, karena sifat keingintahuan mereka yang besar atau dengan bahasa kerennya adalah kepo, mereka akan penasaran dengan apa yang tampil di laman web.
Dengan alasan apapun tetap saja anak dapat dengan mudah mengaksesnya, inilah yang sangat membahayakan masa depan mereka jika kita sebagai orang tua kurang atau bahkan tidak memberikan pengertian yang jelas kepada anak tentang bergai konten yang boleh mereka akses, bahkan jika perlu kita mendampingi mereka dalam melakukan browsing, tetapi saya yakin kita orang tua akan banyak menyita waktu untuk melakukannya. Sebaliknya jika kita tidak memberikan ijin maka mereka akan ketinggalan informasi bahkan dapat dikatakan kuper atau kurang pergaulan.
Banyak kejadian yang sebenarnya bersumber dari konten – konten berbau pornografi ini, sebagai contoh disalah satu daerah terjadi hubungan layaknya suami istri. Peristiwa ini melibatkan dua laki – laki dan satu perempuan di sebuah rumah kosong, dan ternyata pelakunya adalah anak – anak yang masih berusia sekolah dasar kelas dua dan kelas tiga, setelah dilakukan penyelidikan yang mendalam ternyata mereka mendapatkan ide untuk berhubungan intim dari ponsel orang tua mereka dan dari mereka juga pernah melihat di salah satu warnet atau warung internet saat mereka sedang bermain game online muncul iklan yang menurut mereka adalah iklan yang membuat penasaran sehingga mereka membukanya dan ternyata berisi konten – konten porno. Dengan kejadian ini siapa yang layak untuk kita salahkan?. Sebenarnya jika kita tidak mengkoreksi diri maka banyak yang akan saling menyalahkan dengan kejadian tersebut. Penyedia konten merasa mereka bekerja untuk penghidupan mereka sedang kita berpendapat bahwa hal yang di lakukan para penyedia konten adalah merusak moral, hal ini tidak akan pernah dapat di temukan jalan keluarnya.
Sebagai orang tua kita sebaiknya semakin meningkatkan pengawasan terhadap anak kita tanpa mengurangi hak - hak mereka untuk mendapatkan informasi yang layak bagi usia mereka. Dengan demikian kita tidak perlu untuk saling menyalahkan. Karena bagi menyedia konten porno mereka tidak akan peduli dengan akibat yang dapat di timbulkan, sedang realitas yang terjadi adalah semikin parahnya degradasi mental terutama pada anak – anak. Maka disinilah peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak – anak, walaupun sesibuk apapun sempatkan untuk memperhatikan mereka. Kasih sayang terhadap anak bukan hanya berupa harta, anak – anak lebih memerlukan kasih sayang dan perhatian secara langsung dari kedua orang tua.
Jangan menyalahkan anak jika mereka sekarang lebih menghormati pembantu dari pada kedua orang tua mereka, hal ini di karenakan kedua orang tua sibuk dengan urusan pekerjaan mereka masing – masing sehingga mereka tidak sempat meluangkan waktu dengan anak – anak mereka secara langsung. Hal ini juga sering menjadikan alasan untuk anak – anak turun kejalan, dengan alasan kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tua sehingga tercipta anak – anak jalanan.
0 komentar:
Post a Comment